Brdn.
Saya masih memiliki banyak beberapa draft buram tulisan bahan entri blog butut ini, namun tetap saja alasan usang soal waktu yang masih menjadi kambing hitam. Saya menulis paragraf ini sambil mendengarkan album «We Come In Pieces» milik Placebo, pada track list album rekaman langsung tersebut tercantum «All Apologies» yang merupakan sebuah cover version dari lagu milik Nirvana.
Serupa judul karya cipta Kurt Cobain cum suis tersebut, tentunya saya telah berhutang trilyunan permohonan maaf sebab telah mengabaikan dan belakangan semakin kurang rajin mengelola blog ini. Momentum memang sepatutnya dipertahankan agar tetap konstan bak ayunan pendulum. Omong-omong soal Pendulum, favorit saya adalah versi remix lagu The Prodigy yang berjudul «The Voodoo People.» Pada banyak kesempatan, lagu tersebut selalu saja berhasil memantik semangat dalam waktu singkat, tepat ketika dibutuhkan.
Meskipun demikian, barisan gerbong name dropping dalam entri ini akan saya akhiri dengan kolega Nirvana dari skena «Seattle Sound,» yakni sebuah lagu klasik dengan judul yang amat sangat cucok meong dengan tajuk entri ini, yakni «Burden In My Hand» milik Soundgarden. Saya selalu dan masih tidak habis pikir, kenapa bakat-bakat bersuara malaikat macam almarhum Chris Cornell selalu kembali ke surga terlampau awal, serta secara tragis. Life is indeed unfair.
(sua)