‹Hawking› adalah sebuah film dokumenter yang dirilis pada tahun dua ribu tiga belas, namun baru sempat saya tonton pada akhir tahun dua ribu dua puluh satu yang lalu, jauh setelah saat saya menonton ‹The Theory of Everything,› hanya karena faktor ketidak tahuan.
No wind, no rain, tak ada angin, tak ada hujan, tetiba istri saya mendapati dan memberitahukan bahwa alamat URL untuk blog ini tidak menampilkan apapun selain pesan bahwa domain subdomain yang telah saya tetapkan sudah tidak lagi mapped terpetakan oleh Teletype.
Hari ini saya kembali mengunggah ulang berkas-berkas situs aest.ren, setelah memutakhirkan departemen favicon dan JSON-LD. Saya juga telah menyunting berkas .htaccess demi dapat memuat halaman 404 ketika error. Tombol langganan newsletter yang tadinya bertengger adem ayem macam burung perkutut, kini telah saya jampi-jampi dengan mantra CSS, supaya beratraksi barrel roll macam hamster hingga akhir hayatnya.
Saya telah menjadi pengguna setia aplikasi Brackets untuk waktu yang terhitung cukup lama, sejak pertama kali Adobe mengumumkannya. Bagi saya, Brackets adalah sebuah opsi yang lebih stripped back dan no bullshit dibandingkan aplikasi penyunting kode serba bisa macam Dreamweaver, yang juga sama-sama produk Adobe, dan sama-sama pernah saya gunakan untuk waktu yang lama pula.
Ketika sedang menggunggah berkas-berkas situs aest.ren pada entri yang lalu, Filezilla menampilkan notifikasi berisi changelog versi terbarunya. Maka, demi mengisi kekosongan pikiran ketika sedang melamun, saya habiskan sejenak waktu untuk mengunduh dan memutakhirkan Filezilla ke versi yang terbaru, yakni dari versi 3.54.1 menjadi versi 3.57.0. Saya adalah pengguna setia Filezilla sejak era Windows XP, meskipun hingga kini saya masih—sesekali—menggunakan Windows XP.
Hari ini saya baru saja memutakhirkan halaman utama dan satu-satunya situs aest.ren, mengubah typeface yang digunakan—yang sebenarnya sekadar memanfaatkan font stack bawaan sistem—dari sans-serif default menjadi Inria Sans, masih dengan weight yang bold, agar seragam dengan standar grafis sister site situs saudara lainnya.
Demi meminimalkan impresi bahwa kaus versuaist masih dapat dipesan di beberapa platform print on demand yang berbeda, hari ini saya mendisable—hampir—semua item dalam katalog versuaist pada situs Teemill dan Bonfire, yang masing-masing alamatnya—versuaist.teemill.com dan bonfire.com/store/versuaist—masih diindex oleh Google, meskipun sebenarnya saya tidak terlampau mengharapkannya lagi. Saya menyisakan satu item dengan grafis logotype sua.ist just for kicks, demi posterity, karena meskipun tertampil, item tersebut mustahil dipesan, dan sekadar menunjukkan sebuah halaman 404 ketika tautannya dibuka. Sebut saja prank untuk pengunjung yang memiliki rasa keingin tahuan tinggi.
Setelah beberapa lama dirisaukan oleh notifikasi surel dari Yandex Webmaster, yang kini entah kenapa sudah tidak dapat saya akses kembali, akhirnya hari ini saya putuskan untuk melanjutkan rencana awal untuk mendaftarkan akun Yandex Webmaster baru, lalu menambahkan ulang tiap domain serta—hampir semua—subdomain saya. Dalam urutan alfabetis, daftar domain tersebut adalah aest.ren, ayu.lv, dsgn.lv, dsgn.re, rebrand.my.id, redesign.my.id, type.my.id.
Hari ini—tanggal tiga puluh satu Desember—akhirnya saya telah mengkonsumsi sebanyak sebelas edisi newsletter ‹Tiny Barber, Post Office.› Foto diatas saya unduh dari edisi perpisahan yang ditulis oleh bung Craig Mod pada tanggal dua puluh tujuh Desember. Apakah saya sudah khatam? Tentu belum. Hanya karena saya membagikan foto dari edisi terakhir sebuah newsletter, bukan berarti saya telah membacanya secera keseluruhan.
Pagi ini—tanggal tiga puluh satu Desember—saya baru saja mengunggah berkas video rekaman adegan time lapse assembly pemasangan ‹legotype,› alias portmanteau jadi-jadian antara kata merek ‹Lego› dan kata ‹logotype.› ke akun Youtube suadotist. Atas nama content recycle daur ulang konten, saya juga mengunggahnya pada akun Instagram @sua.ist, hanya sebagai sebuah post berformat video saja, karena durasinya telah saya sunting agar lebih pendek dari kriteria unggahan IGTV.