sua
January 18, 2022

Cmpst.

Beberapa abad yang lalu sang istri sangat terobsesi dengan pola hidup sarat 3R—reduce, reuse, recycle—lalu melengkapi kediaman dengan sejumlah alat bantu untuk memproduksi kompos secara mandiri dalam skala rumahan. Pada dekade kemarin, serpihan-serpihan potongan sayur dan sisa makanan yang ditimbun dalam kompartemen kedap udara alat tersebut akhirnya matang, dalam artian sudah layak pakai, atau sudah siap beraksi melaksanakan tugasnya untuk menyuburkan tanah.

Foto diatas adalah salah satu adegan saat saya baru saja mengantarkannya, ke sebuah spot penuh dengan beragam tumbuhan yang mayoritas liar. Semoga saja kompos home made yang dibuat dengan segala kelembutan tangan dan hati istri saya ini bisa sedikit saja menjinakkan perangai liar mereka. Salah satu pemandangan lain yang tak terlihat pada foto diatas adalah adegan saya berlama-lama menahan napas, menutup hidung serapat mungkin, lalu sesekali hampir muntah karena tak kuasa melawan bau kompos yang secara alamiah memang tidak sedap dan tidak ramah indra penciuman seperti yang dimiliki hidung saya. Let’s never do that again, said Chris Pontius.

(sua)