GDDW.
Tahun ini saya memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang pendaftaran domain graphicdesigner.work, berdasarkan atas sejumlah pertimbangan. Pada mulanya, alasan utama kenapa dulu saya mendaftarkan domain yang cukup panjang—tepatnya dua puluh karakter—tersebut adalah karena saya sering mendapati banyak orang yang salah salah eja ketika mengetik domain utama saya, yakni ofisia.name.
Tetiba saja domain saya jadi memiliki banyak alias, yang serba serupa namun tak sama. Nama belakang saya kadang dieja sebagai ‹officia› kadang ‹offisia,› kadang ‹oficia,› kadang ‹ovicia,› kadang ‹ovisia,› dan sebagainya, saya yakin anda betapa miripnya bunyi mereka ketika dilafalkan.
Lain halnya dengan domain panjang yang saya pikir sebagai sebuah ide cemerlang pada saat itu, sebab tentunya jauh lebih kecil kemungkinan orang salah eja ketika mengetik «graphic designer dot work.» Betul tidak? Betul kan ya? Betul dong…
Namun, meskipun lebih mudah dieja dan terbukti jarang salah ditulis, karakternya yang terlampau panjang di era yang sarat short URL ini, bahkan akhirnya membuat saya sendiri malas mengetiknya sering-sering, misalnya ketika sedang mengisi formulir tertentu.
Tahun lalu, saya beruntung mendapati sebuah TLD pendek dengan harga yang terjangkau, waktu itu akhirnya saya mendaftarkan satu lagi domain baru yang saya harapkan dan saya asumsikan bakal lebih mudah dieja dan atau diketik ketimbang domain lama yang melibatkan nama belakang saya.
Domain tersebut adalah dsgn.lv, yang jika harus dieja masing-masing karakternya pun tidak sampai membuat lidah saya keseleo, yakni «de es ge en dot el ve.» Atau, jika ingin macak sedikit lebih gaul, dapat pula dilafalkan sebagai «design dot love,» tentunya dengan keterangan tambahan, yakni «tanpa huruf vokal.»
Sejauh ini, saya rasa ini adalah sebuah keputusan yang lebih baik untuk jangka panjang, meski tidak berarti tanpa kendala sama sekali. Saya terpaksa harus melakukan redirection serta remapping pada sejumlah subdomain yang sudah terlanjur tersambung dengan sejumlah situs pihak ketiga, pada khususnya Tumblr.
Selain itu, saya pun akhirnya jadi punya pekerjaan rumah insidental, yakni menyisiri belantara internet, lalu menyalin tempel rekaman jejak domain graphicdesigner.work dengan dsgn.lv. Bagaimanapun juga, a man gotta do what a man gotta do. God help us all, it’s Slipknot!
(sua)