sua
August 25, 2021

Jrdsn.

Ketika sedang iseng menelusuri tumpukan post termutakhir akun Instagram @daparadisedrums a.k.a. David Paradis, demi mendapatkan hiburan ringan berupa meme musikal berbasis drum kit dengan double pedal, saya mendapati dua buah tribute untuk Joey Jordison.

(sumber gambar)

«Eight, seven, six, six, six, five, four, three, two, one, zero. Yeah!» Sejak pertama kali mendengarnya di bangku kuliah, saya tak pernah bisa lupa akan pelajaran berhitung mundur yang dicontohkan lewat potongan sample audio racikan DJ Sid Wilson tersebut.

Setelah menikmati beberapa puluh detik drum cover lagu Slipknot yang berjudul The Heretic Anthem,› akhirnya mata saya baru berpindah tempat menyusuri bagian lain layar, mulai membaca caption yang tertera, lalu kemudian tercengang.

Tanpa sama sekali saya duga sebelumnya, ternyata Joey Jordison telah meninggal dunia pada akhir bulan Juli lalu. Gone way too soon indeed, umurnya masih 46 tahun. Saya selalu takjub bagaimana kaki pendek seorang Joey bisa menghasilkan pedal kick bertubi macam senapan mesin saat pertama kali mendengar album perdana self titled milik Corey Taylor cum suis.

Maka, sebagai sebuah bagian pelengkap paragraf sekaligus penutup tulisan ini, izinkan saya mengutip penggalan lirik lagu Requiemyang ditulis Corey pada album—tribute untuk almarhum Lynn StraitStrait Up,› bunyinya «You are not gone, we have this light you gave to us.»

(sua)