sua
April 24, 2023

Lzy Mntng.

Pada tanggal tujuh belas bulan Juli tahun dua ribu delapan belas saya mengunggah sebuah foto amatir kemudian membiarkannya untuk bebas dipakai menggunakan lisensi Unsplash. Pada tanggal dua puluh empat bulan April tahun dua ribu dua puluh tiga saya mengunggah foto amatir tersebut ke blockchain sebagai sebuah non-fungible token edisi tunggal lewat situs Rarible.

(sumber gambar kiri dan kanan)

Alasan kedua saya memilih Rarible adalah karena antarmuka penggunanya sedap dipandang, sedangkan alasan pertamanya adalah karena Rarible telah mendukung lazy minting, sehingga setidaknya dapat sedikit mengurangi beban dosa akibat jejak karbon pribadi. Ada beberapa opsi populer lain yang telah pula menawarkan fitur lazy minting yakni Opensea serta Mintable, akan tetapi bagaimanapun juga saya tetap berpegang teguh pada alasan kedua. Jika saya harus menyebutkan alasan ketika, maka saya akan bilang karena logo Rarible mirip mengingatkan saya dengan logo Rockstar Games.

Mulanya saya berminat minting ke blockchain Polygon—pemain baru yang konon lebih ramah lingkungan ketimbang Ethereum yang butuh waktu tujuh turunan untuk hijrah ke L2—namun entah kenapa Rarible berkali-kali memunculkan pesan gagal, sehingga mau tidak mau saya terpaksa berkompromi kembali memilih Ethereum. Bahkan NFT minter paling OG dan direkomendasikan oleh Polygon sendiri pun saat ini juga sedang memberhentikan sementara fitur minting mereka.

(sua)