Saranghae.
Bak gerombolan buronan yang sarang persembunyiannya tercium oleh tim intel aparat berwajib, akhirnya kami berpindah sarang tempat tinggal untuk sementara waktu. Tak terlampau jauh, jaraknya hanya selisih sekitar enam puluh lima langkah kaki pria Asia dewasa, lalu perbedaan elevasinya sekadar terpaut sekitar lima meter saja.
Hidup lumayan minimalis telah membuat kami terbiasa untuk menyimpan benda-benda kepemilikan duniawi kami dalam kemasan-kemasan yang modular, sehingga prosedur relokasi bisa dilaksanakan secara mandiri dan ekonomis, cukup dengan bahan bakar karbohidrat dan protein saja, ditambahi asupan lacto ovo juga boleh.
Sepanjang durasi tiga puluh enam jam pertama, prosedur relokasi saya laksanakan secara single handedly sebab sang istri tercinta sedang berada di luar kota Surabaya. Ketekunan berprestasi tersebut kemudian membuahkan hasil serupa lagu ciptaan Rhoma Irama yang berjudul ‹Santai,› tepatnya penggalan lirik yang berbunyi «otot kejang kar’na bekerja sehari-hari.»
Pada saat ketika baru saja bangun dari tidur, saya mulai bisa menghayati falsafah Jawa kuno yang kurang lebih berbunyi «awakku koyok mari digepuki wong sak kampung,» yang bisa diterjemahkan sebagai «my body felt like it had been beaten by the whole neighbourhood.»
«Thank you frailty, thank you consequence.» Saya sedang menyenandungkan lirik lagu Alanis Morissette. «How ‘bout no longer being masochistic?» Saya sedang memikirkan apakah saya perlu beristirahat hingga istri tercinta kembali pulang, atau melanjutkan menikmati mengabaikan rasa sakit.
«Thank you India, thank you terror.» Pertunjukkan harus terus berlangsung, begitulah ujar bung Farrokh Bulsara. Maka dengan diiringi sebuah track dari album S&M ‹S&M› oleh Metallica dan San Francisco Symphony, saya memutar ‹No Leaf Clover› dalam mode repeat sebagai anthem panjebar pengobar semangat dengan brass section yang kece.
Dalam tempo jang sesingkat-singkatnja saat istri tercinta sedang berpelesir, saya telah berhasil memindahkan sekitar tiga per empat dari keseluruhan jumlah harta benda fana yang kami punyai.
Jika dihitung secara total, termasuk angkat-angkat dan redekorasi santai pasca kembalinya istri ke kota kelahiran, proses pemindahan sarang kami memakan waktu kurang dari seminggu, sekalian olahraga membakar kalori dengan berjalan naik-turun, serta berbolak-balik arah antara utara dan selatan. Semoga sarang baru ini bisa luput dari deteksi Inspektur Vijay.
(sua)