VDSDI (Part XIII).
Hari ini saya putuskan untuk mendiscontinue akun versuaist di situs Teemill dan Bonfire, meskipun kalau saya boleh terus terang, kedua situs tersebut sebenarnya menawarkan tampilan estetika dan kemudahan penggunaan yang sangat dapat diacungi jempol. Namun bagaimanapun juga, saya memiliki alasan-alasan saya sendiri yang melatar belakangi pengambilan keputusan yang gampang-gampang susah tersebut.
Teemill, dengan segala kelebihannya—antara lain carbon neutral hosting serta ethically sourced sustainable materials—hanya membatasi hingga maksimal tiga puluh item saja pada akun versi gratis mereka, begitu juga kemampuan untuk menggunakan custom domain, if you don't pay, they’re—i mean the features—are locked away.
Sedangkan Bonfire, harus saya akui, hingga saat ini adalah menyediakan pengalaman pengguna yang paling ramah pemula dibanding situs serupa lainnya, no contest. Selain itu, seperti yang saya sebut diatas, tampilan antarmukanya amat sangat yummy dan unch unch, seolah staff mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk memolesnya hingga detail-detail terkecil, no kidding.
Model usahanya yang—pada awalnya—berbasis fundraising atau preorder item produksi terbatas, membuatnya serupa tapi tak sama dengan Everpress. Namun, jika ditilik dari sudut pandang UI dan UX, Bonfire bagaikan Everpress on steroid. Bagi saya, mengunggah desain di Everpress adalah sebuah chore yang menyebalkan, sebab mustahil susah di atur ulang.
Kelebihan Everpress adalah sama seperti Teemill, yakni menawarkan beragam bahan mentah berkelanjutan yang didapat dari sumber dengan cara etis, sedangkan Bonfire masih questionable, hingga kini saya masih belum juga tahu dari lokasi mana saja kaos produksi mereka dikirim.
(sua)