sua
November 8, 2021

Hndrd.

(sumber gambar)

Sejak beberapa hari yang lalu, jumlah entri yang telah diterbitkan di blog butut ini sebenarnya telah mencapai lebih dari seratus, yang berarti telah datang waktunya bagi saya untuk berhenti menambahkan masing-masing tautannya pada daftar keseluruhan yang tercatat pada entri bertajuk «Die Neue Routine.»

Memang, pada akhirnya rutinitas yang pada awalnya ditetapkan secara antusias dengan penuh harapan, lambat laun melempem, kemudian mulai kehilangan traksinya. Kenyataan memang kadang seringkali tak selalu berjalan sempurna seperti yang direncanakan, mimpi dan cita-cita untuk memiliki ketekunan yang setara dengan—atau bahkan separuh saja dari—seorang Seth Godin, hingga kini masih sebatas mimpi belaka, yang rajin dipupuk tiap malam ketika berangkat tidur, lalu layu sebelum berkembang ketika kedua kelopak mata kembali terbuka pada keesokan harinya.

But, still, lessons learned, and the show must go on. A journey of a thousand miles most definitely always start with a single step, and some f*cked up sh*t. So, no prob. Seperti halnya seorang Raymond K. Hessel, esok pagi saya tetap akan bangun dengan semangat yang sama, meskipun dengan tak seberapa ambisius seperti semula. Namun, sekali lagi, tak masalah.

Pada saat-saat seperti ini saya selalu teringat kalimat yang pernah diucapkan oleh yang terhormat bapak Ramok Lakoro ketika kami sedang membahas blog serba-serbi seputar kemasan—bertajuk «merkemas»—miliknya, yakni «Via Vallen verba volant, scripta manent,» yang kurang lebih artinya, spoken words fly away, written words remain, alias, kata-kata lisan terbang, sementara tulisan menetap.

(sua)