Left Behind.
Hari ini adalah hari keempat belas di bulan Januari, tetapi daftar tulisan pada seri ‹Die Neue Routine› baru berjumlah enam buah. Saya ketinggalan kereta, setelah melalui beberapa hari tanpa kegiatan tulis-menulis sama sekali, pula agenda mendadak yang membuat terpaksa AFK secara harfiah.
Barangkali saya terlalu menaruh standar kesempurnaan yang terlampau tinggi, sehingga menerbitkan satu buah tulisan saja memerlukan upaya penyuntingan yang berlebihan. Padahal, jika saja saya memperlakukan blog sama halnya seperti saya memperlakukan kolom pemutakhiran lini masa media sosial, tentu saya lebih rajin berceloteh tanpa berpikir panjang.
Saya lupa bahwa entri-entri #TIL yang saya temui umumnya juga tak terlalu panjang. Saya lupa bahwa saya pernah mengenal—nama—seorang Seth Godin yang sudah rutin menulis sekali sehari selama bertahun-tahun, tanpa perlu menjadi sempurna. Seth Godin sudah menulis à la status Facebook dari zaman sebelum ada Facebook.
Jadi setelah entri ini, saya mungkin akan lebih serampangan dalam menulis, demi memenuhi target amatir saya untuk menerbitkan tiga puluh satu tulisan blog selama sebulan. Meskipun secara teknis akhirnya saya tidak menerbitkan tulisan pada tiap tanggal pada bulan Januari, sebab saya luput menyadari bahwa Teletype tidak memungkinkan saya untuk menerapkan backdate. Sebagai lagu pengiring sesuai tajuk tulisan ini, dari negara bagian Iowa, mari kita sambut Corey Taylor cum suis.
(sua)